Review Buku The Naked Traveler 3

"Sebuah sisi lain dari kisah traveling yang dijamin tidak ada di buku manapun."

0
1035
review buku The Naked Traveler 3

DATA BUKU

  • Judul Buku: The Naked Traveler 3
  • Jenis Buku: Umum
  • Genre: Buku Travelling
  • Penulis: Trinity
  • Negara: Indonesia
  • Penerbit: B first
  • Cetakan Pertama: Mei 2011
  • Bahasa: Indonesia
  • Tebal Buku: 324 halaman
  • Dimensi Buku (L x P): 14 x 21 cm
  • No ISBN: 978 602 8864 381
  • Harga Buku:
  • Gramedia: Rp.44.500 (Harga Update Juli 2011)

SINOPSIS BUKU THE NAKED TRAVELER 3

Trinity seakan virus yang membuat kita berani keluar dari zona nyaman demi melihat dunia. Wanita ini bisa membuat kita jadi semangat menabung, mengambil cuti, lalu mewujudkannya dengan berpergian ke berbagai tempat impian. Setelah dua seri buku laris The naked traveler, di buku sekuel ketiga ini dia tidak berhenti menularkan virus yang akan membuat kita sirik setengah mati.

Dengan gaya bahasa ringan, dia menceritakan pengalamannya keliling dunia. Dari mulai deg degan memasuki perbatasan palestina, ajaibnya berenang di laut mati, lucunya berkomunikasi di China, mahalnya Timor Leste, serunya kerumah artis Bollywood, mandi bersama orang jepang, ngecengin cowok korea, menyelam di wakatobi, sampai kejadian kejadian menggelikan akibat badannya yang lumayan gede. Sedih, senang, mengagumkan, mengherankan, dan segala rasa mewarnai tiap kisah perjalanan yang tertuang di buku ini.

REVIEW BUKU THE NAKED TRAVELER 3

Santai

Mau cari makian, disini ada. Mau cari sindiran dan kritikan, disini juga ada. Mau cari rasa kagum yang tidak ditutup-tutupi pun juga ada. Perempuan berbadan besar ini memang tidak ragu menunjukkan keunikan kepribadiannya melalui tulisan-tulisannya. Keputusannya  berbuah manis. Terbukti dari berbagai anugrah yang dia raih dan posisi terkininya sebagai ‘Editor in chief’ bernama Venture

review buku The Naked Traveler 3

Jujur

Itu kesan yang Kita dapat ketika membaca buku ini. Bahkan mungkin sedikit terlalu jujur. Bagaimana tidak, si penulis tidak pernah ragu menuliskan tentang perasaannya dan opininya (mungkin inilah indahnya menulis tanpa ditunggangi kepentingan sponsor). Dari mulai perasaan  deg-degannya ketika mulai sengaja ‘nyerempet’ bahaya, menceritakan kejorokan di China dan menggambarkan bagian pribadi wanita jepang ketika dia mencoba pemandian air panas umum. Mungkin karena si penulis tidak pretensius, tidak berniat porno dan pada dasarnya memang blak-blakan, pembaca jadi tidak berpikir yang aneh aneh. Yang ada malah bersyukur bisa membaca sebuah penjelasan yang lugas dan uncensored mengenai belahan dunia lain.

Personal

Memang sudah banyak sekali buku mengenai traveling yang bisa Anda jumpai di toko buku. Ada yang fokus pada penghematan biaya, atau info praktis seperti peta, latar belakang budaya, tempat makan dan penginapan serta rute kendaraan umum. Tapi Trinity benar benar menyajikan sesuatu yang lain. Ini adalah sebuah cerita berkelana tentang DIRINYA. Ya, patut ditulis dalam huruf besar karena memang dia tidak terlalu repot menuliskan mengenai biaya dan informasi penting. Sebaliknya, dia sibuk menceritakan tentang hal hal unik yang dialaminya. Sebuah sisi lain dari kisah traveling yang dijamin tidak ada di buku manapun. Memang trinity menyelipkan tips-tips sederhana yang ada di akhir buku. Tapi Kita yakin, bukan itu yang dicari oleh penggemar The Naked Traveler.

Pengelana Sejati

Membaca buku ketiga The Naked Traveler ini, Kita sungguh mati merasa minder. Merasa tidak pantas berkata bahwa hobi Kita adalah traveling. Kita melakukan perjalanan ke sebuah tempat karena ingin menikmati sesuatu disana. Tentunya keindahan yang saya cari bukan? Ditambah lagi Kita akan mencari sebuah perjalanan yang mampu Kita biayai. Tetapi gadis ‘gila’ ini tidak. Traveling adalah passion-nya. Dia melakukan perjalanan untuk sebuah pengalaman, untuk bahan tulisan dan untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Tidak peduli apakah tempat yang dia kunjungi terkenal karena sesuatu yang positif atau sesuatu yang negatif. Diapun memulai dari jarak yang paling dekat, lalu dilanjutkan dengan yang lebih jauh. Tidak melulu melakukan perjalanan keluar negeri karena biaya yang lebih murah atau prestise yang lebih tinggi.

Tidak terhitung berapa kali Kita mengomel karena tidak bisa menemukan toilet yang bersih ketika berpergian, sementara wanita yang satu ini memiliki pengalaman melakukan kedua panggilan alam tersebut dimana saja, kapan saja, dengan kondisi apa saja. Salut!

(Nakizura/Kitareview.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here