I Am Number Four

1
1518

I Am Number Four

“Sebuah action sci-fi adaptasi novel laris bepremis menarik, namun sayang digarap kurang meriah dan maksimal..”

DATA FILM

  • Judu Filml: I Am Number Four
  • Genre: Action – Sci-Fi – Thriller
  • Sutradara: D. J. Caruso
  • Produser: Michael Bay – Chris Bender – J. C. Spink – David Valdes
  • Penulis Skenario: Alfred Gough – Miles Millar – Marti Noxon
  • Studio Produksi: DreamWorks SKG (presents) – Reliance Big Entertainment (presents) – Bay Films
  • Distributor: Touchstone Pictures – Walt Disney Studios Motion Pictures
  • Negara: Amerika Serikat
  • Bahasa: Inggris
  • Durasi: 109 menit
  • Tahun rilis: 18 Februari 2011 (Amerika)



DATA LAINNYA

  • Adaptasi dari: Novel
  • Judul: I Am Number Four
  • Penulis: Jobie Hughes & James Frey (sebagai Pittacus Lore)

PEMERAN UTAMA

  • Alex Pettyfer sebagai John Smith/Number 4/Daniel
  • Dianna Agron sebagai Sarah Hart
  • Timothy Olyphant sebagai Henri
  • Kevin Durand sebagai Mogadorian Commander
  • Teresa Palmer sebagai Number 6
  • Callan McAuliffe sebagai Sam Goode
  • Jake Abel sebagai Mark James

SINOPSIS

Ia terlahir dengan nama ‘Number Four’, hmm… nama yang tidak lazim, tapi Anda akan memanggil pemuda satu ini dengan sebutan John Smith,  satu dari sekian banyak nama samaran yang sudah dipakainya untuk menyembunyikan identitas rahasianya selama pelariannya bersama sang guardian,  Henri. Ya, John bukanlah remaja biasa, ia sebenarnya adalah salah satu dari sembilan mahkluk asing yang dikirim ke bumi dari planet asal mereka, Lorien, dalam wujud anak manusia untuk menghindari kejaran ras kejam, Mogadorians. Ras ini sudah menghancurkan planetnya dan kini juga menincar nyawa kesembilan anak Lorien secara berurutan.

Selama bertahun-tahun John hidup dalam pelarian, bersembunyi di bawah lindungan Henri. Hingga akhirnya pada suatu hari John menemukan bahwa Number Three telah tewas di bunuh para Mogadorians, itu artinya John adalah sasaran berikutnya. Demi menyelamatkan John, Henri kemudian menyembunyikan Jhon di kota Paradise, Ohio. Di tempat ini John berusaha kembali menjalani kehidupannya sebagai anak SMU biasa. Di tempat ini juga ia bertemu dengan Sarah Hart, gadis cantik yang mampu membuatnya merasakan cinta. Dan disaat bersamaan John juga mulai merasakan adanya kekuatan besar yang tubuh dalam dirinya. Kekuatan yang mungkin bisa menjadi pilihannya untuk tidak lagi bersembunyi selamanya, melainkan berjuang melawan para Mogadorians yang selama ini telah merengut kehidupan normalnya.

TRAILER

 

REVIEW

I Am Number Four sebenarnya dapat dengan mudah memperoleh kesuksesan luar biasa seperti yang sudah dirasakan oleh Twilight Saga. Kenapa? Pertama keduanya sama-sama merupakan film yang diangkat dari novel best seller. Selain itu keduanya juga sama-sama menyajikan premis familiar dimana seorang pria non-human tampan yang menyembunyikan identitasnya, dan pada akhirnya jatuh cinta pada gadis biasa. Bedanya,  I Am Number Four, novel 6 seri yang ditulis oleh Jobie Hughes dan James Frey ini lebih memilih jalur Sci-fi dengan kehadiran para alien berwujud pria tampan ketimbang vampire-romance. Hal ini juga yang rupanya membuat nama besar seperti Michael Bay kepincut untuk membeli manuskiripnya dari DreamWorks 2009 silam. Tentunya dengan harapan kesuksesan luar biasa yang diperoleh franchise Twilight juga dapat menular pada I Am Number Four kelak. Dikarenakan kesibukannya menggarap sekuel kedua Transformers, Michael Bay hanya duduk di bangku produser dan menyerahkan posisi sutradara pada D. J. Caruso, sutradara yang bertanggung jawab dibalik kesuksesan Distrubia dan Eagle Eye.

9 alien berwujud manusia yang diberi lebeli dengan kode nomor, dikirim dari planet asing, memiliki kekuatan super di saat mereka beranjak dewasa, berjuang untuk menyelamatkan bumi dari cengkeraman kekuasaan jahat. Hmm…terdengar hebat bukan? Namun jujur saja Kita tidak sepenuhnya merasakan sensasi dahsyat tersebut, entah karena I Am Number Four terhitung masih sebagai cerita pembukaan dari 6 seri yang ada, atau memang ketidakmampuan Caruso meramunya sebagai sebuah tontonan action sci-fi mengelegar, atau juga bisa keduanya. 
Kita tidak mengatakan bahwa film yang didistribusikan oleh anak perusahaan Disney, Touchstone Pictures, ini buruk. Tidak..tidak, hanya saja untuk ukuran sebuah film yang dikemas untuk layar lebar dengan premis menarik, I Am Number Four memulai franchise nya dengan kurang meyakinkan. Ia tampak seperti sebuah serial televisi dengan durasi panjang ketimbang sebuah film. Kali ini harus diakui Caruso gagal mengolah adegan per adegannya dengan maksimal, masih terlalu banyak momen datar, repetitif, membosankan dan cheesy di 3/4 durasiny. Bahkan episode pilot pada serial Heroes saja bisa lebih menarik dari pada ini.Baru pada menjelang akhir tensi sedikit mulai meningkat, bisa dibilang sebagian besar dari budget 50 juta Dollar itu dihabiskan pada bagian ini. Ya, walaupun tidak sampai terlalu spektakuler namun 20 menit akhir bisa jadi adalah bagian terbaik dan mungkin yang paling menghibur dari I Am Number Four. Rentetan adegan aksi plus dukungan spesial efek CGI yang dikerjakan oleh Industrial Light & Magic ini begitu mendominasi klimaks film ini, yah, bisa dibilang penantian panjang penontonnya di awal-awal yang membosankan dapat sedikit terobati dengan penutupan yang menarik dan dibumbuhi beberapa kejutan kecil.Jika Twilight punya Edward dalam diri  R-Patz, alias Robert Pattinson, I Am Number Four juga sepertinya tidak mau kalah untuk dapat merebut hati penontonnya. Di film ini ada Alex Pettyfer, sosok yang 5 tahun lalu sempat Anda saksikan kiprahnya sebagai ‘James Bond’ cilik, Alex Rider dalam Stormbreaker. Alex Pettyfer jelas memenuhi semua kriteria untuk menjadi idola baru.  Dia jelas tampan, setidaknya ia terlihat lebih jantan ketimbang Pattison, plus tatapan dingin dan dukungan tubuh atletis, maka aktor asal Inggris ini memang sangat pas didadapuk sebagai John Smith a.k.a Four ,walaupun jujur saja kualitas aktingnya jelas jauh dari memuaskan.
Untuk semakin memeriahkan suasana ada artis cantik Dianna Agron yang baru saja tampil dalam Burlesque tahun lalu sebagai love interst John. Dan tidak hanya itu, kemunculan Teresa Palmer (The Sorcerer’s Apprentice) yang pada awal-awal hanya diperlihatkan sekilas, ternyata mampu memberikan sebuah kejutan manis pada akhir film dengan penampilannya yang mempesona sebagai Number Six yang tangguh dan seksi.

I Am Number Four memang bukan yang terbaik dari seorang D. J. Caruso. Sebuah action sci-fi adaptasi novel laris bepremis menarik, namun sayang digarap kurang meriah dan maksimal, apalagi untuk ukuran sebuah film layar lebar. Tapi setidaknya sebagai sebuah tontonan hiburan, I Am Number Four masih cukup layak dijadikan pilihan, dan Kita tetap antusias menunggu sekuel-sekuel selanjutnya, jika memang memungkinkan untuk diteruskan.
(Hafilova/Kitareview.com)

1 COMMENT

  1. Novelnya jauh lebih bagus kak.. aku udah koleksi iam number four. The power of six. The rise of nine. The fall of five. The revenge of seven. Sama bntar lagi fate of ten . 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here