Edensor

0
620

Edensor
Buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, yang sangat manis untuk dibaca.

DATA BUKU

  • Judul Buku: Edensor
  • Jenis Buku: Novel
  • Penulis: Andrea Hirata
  • Penerbit: Bentang Pustaka
  • Bahasa: Indonesia
  • Cetakan Pertama: 2007
  • Tebal Buku: 288  halaman
  • Dimensi Buku (P x L): 14 cm x 20,5 cm
  • No. ISBN: 979-979-122-702-5
  • Website Resmi Penerbit: –
  • Harga:
      • Gramedia: Rp.44.500 (Update Januari 2010)

DATA LAINNYA



SINOPSIS

Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan.

Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!



REVIEW

Buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi, yang sangat manis untuk dibaca. Terbukti dengan setiap kata-kata yang terangkai dapat membangun imajinasi yang tiada tara. Jika dibuku di Sang pemimpi menggambarkan mimpi-mimpi meraka, maka di buku ini dideskripsikan bagaimana mereka memeluk mimpi-mimpi, dengan sangat erat.

Arai dan Ikal kembali menjadi karakter maha kuat di buku ini. Andrea Hirata membuat daya imaji tentang sosok Arai dan Ikal menjadi manusia-manusia pemberani dalam mengambil resiko tertinggi dan jangan dilupakan, tentunya mereka berani mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, seperti contohnya diceritakan dimana ikal merasa telah mendekati ajal karena kedinginan saat meraka belum diizinkan menempati flat meraka, kemudian Arai dengan pintarnya menidurkan Ikal  di tanah, lalu Arai menimbuni Ikal dengan daun-daun rowan. “Humus! Humus, Kawan. Humus Pyrus aucuparia menyimpan panas! Begitulah cara tentara Prusia bertahan di musim salju! Apa kau tak pernah membaca buku sejarah?” begitulah kata-kata yang dilontarkan Arai. Sungguh mencengangkan, bagaimana mungkin mereka mengetahui tentang hal itu, memukau sekali cara mereka bertahan hidup.

Gambaran tentang negara-negara yang mereka kunjungi, dengan bermodalkan baju ikan duyung amat menarik. Selain keindahan Negara tersebut, Andrea juga menguak sisi-sisi uniknya. Begitu pula dengan kata Edensor itu sendiri yang tidak disangka pada akhir cerita. Setelah membaca buku ini, Anda pasti langsung ingin bersiap dengan ransel Anda, berkeliling dunia, menembus puncak mimpi, hanya dengan bermodalkan keyakinan =)

(agDya/Kitareview.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here