G.I.Joe: The Rise of Cobra

"Apa pun yang bisa anda harapkan dari film full-action, ada di film ini!”

0
1371
Review Film G.I. Joe

DATA FILM

  • Judul Film: G.I. Joe: The Rise of Cobra
  • Genre: Action
  • Sutradara: Stephen Sommers
  • Produser: Lorenzo di Bonaventura – Bob Ducsay – Brian Goldner
  • Penulis Skenario: Stuart Beattie – David Elliot
  • Studio Produksi: Paramount Pictures – Spyglass Entertainment
  • Distributor: Paramount Pictures
  • Bahasa: Inggris
  • Durasi:  118 menit
  • Tahun Rilis: 7 Agustus 2009 (Indonesia)

DATA LAINNYA

  • Adaptasi dari: Komik – Action Figure
  • Judul: G.I. Joe
  • Pengarang: Hasbro
  • Penerbit: Hasbro
  • Bahasa: Inggris
  • Tahun Terbit: 1967

PEMERAN UTAMA

  • Channing Tatum sebagai Duke
  • Marlon Wayans sebagai Ripcord
  • Ray Park sebagai Snake Eyes
  • Rachel Nichols sebagai Scarlett
  • Adewale Akinnuoye-Agbaje sebagai Heavy Duty
  • Saïd Taghmaoui sebagai Breaker
  • Christopher Eccleston sebagai McCullen / Destro
  • Byung-hun Lee sebagai Storm Shadow
  • Sienna Miller sebagai Ana / Baroness
  • Dennis Quaid  sebagai General Hawk
  • Joseph Gordon-Levitt sebagai The Doctor / Rex

SINOPSIS FILM G.I. JOE: THE RISE OF COBRA

Seorang ahli senjata, James McCullen, dengan bantuan dana dari NATO, telah membuat Nanotechnology, senjata yang mampu mengurai/menghancurkan logam. Melalui MARS, perusahaan miliknya, McCullen memberikan 4 hulu ledak nanotechnology yang telah diproduksi, kepada NATO untuk disimpan. Duke dan Ripcord adalah bagian dari pasukan tentara Amerika Serikat, yang bertugas mengawal hulu ledak tersebut sampai ke tangan NATO. Di tengah perjalanan, mereka disergap oleh pasukan tak dikenal, yang memiliki persenjataan canggih, dipimpin  seorang wanita bernama Ana. Dalam penyergapan tersebut, seluruh pasukan yang mengawal hulu ledak tewas, kecuali  Duke dan Ripcord.

Mereka selamat karena diselamatkan oleh Scarlett, Snake Eyes, Breaker, dan Heavy Duty. Keempat orang tersebut adalah anggota dari G.I. Joe. Hulu ledak berhasil diselamatkan, namun Ana melarikan diri. Mereka kemudian membawa hulu ledak beserta Duke dan Ripcord ke markas pusat G.I. Joe, The Pit, yang terletak di gurun pasir Afrika Utara. Di sana Duke dan Ripcord bertemu dengan Jenderal Hawk, pemimpin dari G.I. Joe. Mereka berdua kemudian meminta kepada Jenderal Hawk agar mereka dapat bergabung dengan pasukan G.I. Joe, karena Duke merasa dia mengenal wanita yang menyerang pasukannya, Ana, yang ternyata adalah mantan tunangannya.

Ternyata McCullen adalah dalang dibalik penyerangan terhadap pasukan yang mengawal hulu ledak Nanotechnology, yang nantinya akan digunakan olehnya untuk membuat teror kepada dunia. Dengan menggunakan Nanotechnology, dan dibantu oleh The Docter, McCullen membangun sebuah pasukan tentara super, yang tidak memiliki perasaan takut ataupun sakit. Setelah mengetahui keberadaan markas pusat G.I. Joe melalui pelacak yang terdapat di dalam tas berisi hulu ledak, dia pun mengirim Storm Shadow, Ana, dan Zartan, menyusup ke markas G.I. Joe untuk mengambil hulu ledak tersebut. Setelah melalui pertarungan sengit, mereka pun berhasil membawa pergi hulu ledak tersebut dari tangan G.I. Joe.

Bagaimanakah nasib dunia? Mampukah G.I. Joe merebut kembali hulu ledak Nanotechnology? Siapakan sebenarnya Cobra yang disebut-sebut akan bangkit?

TRAILER

REVIEW FILM G.I. JOE: THE RISE OF COBRA

Yo Joe!! Anda familiar dengan kata-kata itu? Mungkin memang tidak sepopuler Spiderman atau Batman, tetapi G.I.Joe merupakan komik yang cukup tenar pada era 80-an. Seperti film-film adaptasi komik lainnya, film ini menitikberatkan pada aspek sci-fi action (catat..science fiction..not real science..:p). Sang sutradara mengklaim bahwa teknologi yang ditampilkan tetap mengambil ide dari teknologi termutakhir yang ada saat ini (yang masih dalam tahap concept atau prototype), dengan sedikit tambahan imajinasi.

Apa pun yang bisa anda harapkan dari film full-action, ada di film ini! Aksi perang di darat, mulai dari hutan, perang di bawah tanah, sampai perang di jalanan kota dan atap gedung, ada di sini. Belum lagi mengejar roket di udara, sampai perang di bawah laut. Anda mau adegan kejar-kejaran mobil ala hollywood, atau perkelahian dengan berbagai teknik beladiri, atau tembak-menembak dengan persenjataan berat sampai ke senjata biologis, semua ada! Dikemas dalam special effects yang menampilkan efek visual dan efek suara yang menakjubkan.

Di luar segala action yang ditampilkan, cerita yang disajikan juga cukup mudah dicerna. Plotnya tidak rumit, namun ada cukup twist sehingga irama naik-turunnya masih terasa, tidak terlalu datar.

Bagi anda yang belum mengenal G.I.Joe sebelumnya, tidak perlu kuatir tidak bisa menikmati ceritanya, karena pengembangan karakternya cukup bagus. Akan tetapi, karena karakter yang ditampilkan cukup banyak, belum semua karakter diceritakan secara detil latar belakangnya. Untungnya salah satu karakter favorit Kita, Snake Eyes yang misterius (karena dia suka tiba-tiba hilang dan muncul dalam action..Snake Eyes yang aneh, hehe..), mendapat porsi cerita cukup banyak bersama musuh bebuyutan sekaligus saudara angkatnya, Storm Shadow.

Salah satu hal yang perlu diacungi jempol adalah pemilihan cast yang tepat untuk ‘menghidupkan’ karakter-karakter dalam komiknya. Kombinasi dari bintang yang sudah cukup mapan seperti Dennis Quaid dan rising stars seperti Channing Tatum dan Sienna Miller, plus beberapa muka ‘anyar’ seperti Rachel Nichols dan aktor Korea, Byung Hun-Lee, sampai ke komedian Marlon Wayan. Ada juga Brendan Frasier yang muncul sebagai cameo di sini. Maklumlah, sutradara film ini, Stephen Sommers, adalah orang yang sama yang menyutradarai film The Mummy 1 & 2. Jadi jangan heran kalau di film ini, anda akan menemukan Rick O’Connell, Imhotep dan Lock-Nah (anak buat Imhotep yang dibuat kesal oleh Alex, anak dari Rick). Tapi sayang, Kita tidak menemukan Rachel ‘Evelyn’ Weisz muncul di sini 🙁

Overall, film ini sepertinya cukup berhasil mengangkat G.I. Joe dari komiknya. Anda akan disajikan full-action dari awal sampai akhir. Satu hal yang tidak boleh anda lakukan adalah mulai bertanya soal realitas, mengapa begini mengapa begitu. Well, seperti film-film adaptasi komik lainnya, memang cukup banyak ‘lubang’ dalam penjelasan ceritanya. Jadi untuk menikmati film ini, anda memang hanya perlu duduk menonton dan mengistirahatkan otak anda dari segala pertanyaan. Selamat menonton dan nikmati filmnya..

(noHan/KitaReview.com)
REVIEW OVERVIEW
Review Film G.I. Joe: The Rise of Cobra
8.9
Previous articleReview Film Harry Potter and The Half Blood Prince
Next articleDistrict 9
g-i-joe-the-rise-of-cobraApa pun yang bisa anda harapkan dari film full-action, ada di film ini!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here