Review Novel Twilight

“Tentang tiga hal aku benar-benar yakin:

Pertama, Edward seorang vampir.

Kedua, ada sebagian dirinya—dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu—yang haus akan darahku.

Dan ketiga, aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam dan tanpa syarat.”

Ketika Isabella Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit porselen, sepasang mata keeemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik yang membuat Isabella terpikat. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyingkapkan rahasia paling kelamnya.Hanya saja Bella sama sekali tidak menyadari bahaya yang menantinya, ketika hubungannya dengan Edward semakin akrab. Dan sanggupkah Bella berpaling dan meninggalkan Edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?

Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.

Siapa yang tidak kenal Stephanie Meyer dengan novel seri-nya, The Twilight Saga. Twilight merupakan buku pertama dari seri The Twlight Saga. Dengan genre fiksi-fantasi, Stephanie menyuguhkan karya yang cukup unik dengan mengedepankan icon “vampir”. Sehingga banyak orang bertanya-tanya dan menjadi penasaran, bagaimana cara Stephanie menggambarkan sosok vampir dan bagaimana seorang vampir, dengan segala mitosnya di masyarakat, dapat hidup di tengah dunia manusia.

Buku ini sempat menjadi buku yang paling dicari di pasaran dan sangat disukai masyarakat, ceritanya disuguhkan dalam bahasa yang mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit. Jalan ceritanya pun sangat menarik dan tidak membosankan. Stephanie tergolong sangat sukses dalam seri bukunya ini.  Karena kesuksesannya, Twilight dibuat dalam Film dengan judulnya yang sama pada tahun 2008, dan sempat bertengger di jajaran Box Office Hollywood, dengan rating yang tinggi dan menghasilkan cukup banyak penghargaan perfilman.

Twilight berkisah tentang percintaan yang tidak biasa, yang terjadi antara Isabella Swan, seorang manusia, dengan Edward Cullen, pria tampan teman sekolah Isabella, yang ternyata adalah seorang vampir. Kisah cinta ini menjadi sangat sulit karena kenyataan bahwa makanan sehari-hari seorang vampir  adalah darah segar manusia dan mereka hidup tanpa matahari, serta keberadaan mereka yang tidak diketahui manusia pada umumnya. Perjuangan demi perjuangan harus mereka lalui, dan perbedaan diantara mereka selalu berusaha untuk dijembatani. Stephanie Meyer tampaknya ingin mengedepankan bahwa cinta tidak mengenal perbedaan, dan seseorang akan rela mengorbankan apapun demi cinta.

Sifat–sifat dari setiap karakter dalam tokoh ini ditampilkan dengan sangat kuat, sehingga pembaca dapat mengimajinasikan tokoh dengan sangat nyata. Jika Anda menginginkan suatu bacaan yang ringan dan imajinatif, maka novel ini menjadi jawabannya. Namun pembaca sepertinya masih harus bersabar untuk mengetahui kelanjutan dari kisah cinta Isabella dan Edward ini, karena cerita percintaan dan kehidupan vampir selanjutnya akan disajikan pada novel seri berikutnya.

(Sheila_Elia/Kitareview.com)