Review Buku Filosofi Kopi

“Buku ini juga cocok bagi mereka yang memerlukan rasa nyaman, santai dan refleksi dari semua aktivitas yang seharian digeluti.”

0
3974
review buku filosofi kopi

DATA BUKU

  • Judul Buku: Filosofi Kopi
  • Jenis Buku: Kumpulan Cerita dan Prosa
  • Genre: Fiksi
  • Penulis: Dewi Lestari (Dee)
  • Penerbit: Truedee Books & GagasMedia
  • Cetakan: 1 Februari 2006
  • Bahasa: Indonesia
  • Tebal Buku: 134 Halaman
  • Dimensi Buku (Px L): 13,5 x 20,5 cm
  • Website Resmi Penerbit: http://www.gagasmedia.net
  • No ISBN: 979-96257-3-4
  • Harga Buku:
    • Gramedia: Rp.32.000 (Harga Update April 2011)

KARAKTER UTAMA

  • Ben
  • Jody

SINOPSISBUKU FILOSOFI KOPI

Dewi Lestari, yang kerap hadir dengan nama pena Dee-penulis best seller yang dikenal lewat novel serialnya Supernova, kini menyuguhkan sekumpulan karyanya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Delapan belas karya dalam bentuk yang bervariasi ini merupakan kumpulan prosanya yang pertama. Tidak hanya menginspirasi, cerita-cerita dalam Filosofi Kopi juga cocok untuk menjadi teman saat bersantai minum kopi. Dewi Lestari lahr di Bandung, 20 Januari 1976. Hingga kini ia memilih untuk mentap di kota kelahirannya bersama keluarga tercinta.

REVIEW BUKU FILOSOFI KOPI

Nikmati Hidup Dengan Secangkir Kopi.

“Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup” adalah motto bagi barista terkenal yang bernama Ben. Dia dan temannya Jody mendirikan semacam kedai kopi “Ben’s Perfecto”.

review buku filosofi kopi

Sehingga usahanya maju pesat. Hal tersebut terbukti karena ramainya pelanggan yang sudi mampir menyeruput kopi bikinan Ben. Dan tak ada yang kecewa di wajah mereka. Hanya senyum dan lembaran uang pun tergolek di meja membuat Ben dan Jody merasa telah berhasil menghasilkan uang dari usaha kerja keras sendiri.

Pelanggan yang banyak tersebut kontan membuat keuntungan kedai kopi “Ben’s Perfecto” berlipat ganda. Setiap hari hampir tak ada bangku kosong dan cangkir ngganggur. Yang ada mereka malah seperti kecanduan oleh setiap penemuan baru racikan kopi seorang barista bernama Ben ini.

Ia memiliki ambisi yang luar biasanya gila yaitu ingin menemukan lagi cita rasa yang dahsyat dari kopi buatan tangannya. Usaha dan kerja kerasnya semakin menggila ketika ada seorang pebisnis kaya raya yang menantangnya untuk menemukan racikan kopi yang mampu menggerakkan lidah lelaki pebisnis itu sehingga berujar “sempurna”.

Setelah itu tempat biasa untuk meracik kopi Ben menjadi semacam laboratorium khusus barista kopi. Hampir tak ada waktu buat Ben untuk beranjak dari tempatnya meracik kopi sehingga pada hari dimana lelaki pebisnis itu datang, Ben langsung menyediakannya. Sambil dada berdegup kencang ia menduga apakah ia berhasil atau gagal. Menjadi barista nomor satu.

Tanpa basa-basi lelaki pebisnis itu menggoyangkan lidahnya sehingga berujar lantang dan penuh kenikmatan, “sempurna”. Betapa hati Ben bersuka cita karena pujian lelaki itu. Sebagai gantinya cek senilai 50 juta menjadi milik Ben seperti yang dijanjikan lelaki kaya tersebut.

Dan sebaliknya dengan tersenyum Ben memberikan secarik kartu kesayangannya berisi kata-kata filosofi yang hingga kini menjadi motivasi bagi dirinya bekerja keras meramu kopi nomor satu sedunia. Kata-kata itu begitu terngiang di benak orang yang akan membacanya “Sukses adalah wujud kesempurnaan hidup”.

Tapi semua itu seakan runtuh seketika. Seorang tua dari desa mampir ke kedai kopi “Ben’s Perfecto” dan disajikanlah kopi nomor satu racikan Ben. Setelah menyruput kopi itu kesannya membuat hati Bens kian bergejolak penasaran, warna wajah Ben malah berubah. Apa yang membuat Ben menjadi begitu penasaran. Adakah yang salah? kenapa Pak tua itu tidak terperangah akan kopi buatannya. Adakah yang kurang?

Begitulah penulis—Dewi Lestari membuat seolah pembaca enggan meninggalkan buku ini sampai menyelesaikannya hingga akhir. Penasaran. Satu kata yang terngiang dipikiran pembacanya, seperti merasakan legitnya aroma kopi. Aroma penasaran dan surprise terus bergejolak di dalam cerita yang ditampilkan Dewi dalam kumpulan cerita dan prosa satu dekade yang drangkum dalam satu judul begitu menggugah mata anda “Filosofi kopi”.

Kopi yang sehari-hari orang-orang minum telah menjadi sebuah ide cemerlang yang dikemas apik dan menarik, bahasanya tak ruwet bahkan terang benderang dari pada buku-buku Dewi sebelumnya, Supernova.

Tidak hanya Filosofi kopi saja tapi cerita yang lainnya mampu merasakan begitu dalamnya pengalaman si Penulis yang tersirat dalam karya-karyanya. Cerita yang dikumpulkan dari tahun 1995 (Rico De Coro), hingga tahun 2005 (Buddha Tar) ini memuat aforisme yang orisinil menunjukkan kemampuan si Penulis dalam menggabungkan konseptualisasi dengan bahasa metafor yang abstrak maupun konkret. Sehingga akan mampu Anda nikmati seperti merasakan nikmatnya minum secangkir kopi.

Buku ini juga cocok bagi mereka yang memerlukan rasa nyaman, santai dan refleksi dari semua aktivitas yang seharian digeluti. Sehingga ada filosofi dari Dewi Lestari yang tercantum dalam karya ini mengenai seputar hidup yang biasa Kita, dan mungkin juga Anda, jalani sekarang. Seperti ada asa dan semangat di baris kata-kata ini, “Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya”.

(ipung_sa/Kitareview.com)

REVIEW OVERVIEW
Review Buku Filosofi Kopi
8.4
Previous articleDavid
Next articleReview Buku Novel Bumi Manusia
review-buku-filosofi-kopiBegitulah penulis—Dewi Lestari membuat pembaca seolah enggan meninggalkan buku ini sampai menyelesaikannya hingga akhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here