Mie Ayam Miroso

2
1317

Mie Ayam Miroso

”Patut anda coba bagi pencinta mie ayam”

DATA KULINER

  • Nama Tempat: Mie Ayam Miroso
  • Alamat: Jl. Batikan No.48 Yogyakarta
  • Menu Utama: Mie ayam
  • Harga: Rp 7.000 – Rp 10.000 (update September 2013)

PETA

miroso kuliner mie ayam

 

REVIEW

Wisata kuliner kali ini bisa dibilang luar biasa karena kita datangin disini adalah kuliner mie ayam yang merupakan kuliner merakyat. Kenapa merakyat karena biasanya kita jumpai kalau pedagang mie ayam ini menggunakan sebuah gerobak dorong dan pasti keliling kampung atau mangkal di satu titik serta membuka tenda.

Mie ayam roso berdiri sejak 2003 dan memiliki pegawai hanya beberapa orang dan itu pun dari saudaranya sendiri. Berada di pertigaan jalan  batikan buka jam 10 pagi sampai  7 malam, dari sejarah sudah  lama berdiri namun tempatnya gitu-gitu saja belum dikembangkan lagi mungkin harus gusur bangun sebelah J.  Kalau ramai pembeli terpaksa harus antri sama yang sudah duduk atau dapat dibungkus dan menikmati mie ayam dirumah.

mie ayam ceker

Struktur mienya bisa dibilang cukup besar dan begitu kenyal, menurut informasi pembuatan mie ini menghabiskan bahan sebanyak 18 kg dalam sehari. Kalau dibilang cukup prospek untuk jenis usaha seperti ini, jika masing-masing harga mie per mangkok Rp 7.000 (harga september 2013) dan untuk minum minimal Rp 2.000 untuk teh anget atau dingin.

Waktu lamanya pembuatan mie ayam kira-kira 5 menit, pembuatan mie ini dapat dilakukan secara bersamaan tapi hanya terbatas beberapa saja mengingat tempatnya cukup terbatas. Mie sudah dimasak dalam air hangat dimasukan kedalam 1 mangkok lalu dicampur dengan bumbunya.

Mencoba mie ayam ceker  dengan 2 ceker ayam dan potongan daging ayam diatas mie dan penuh dengan kuahnya membuat ingin langsung mencoba. Mie yang kenyal dan lembut  sangat begitu terasa untuk mie yang dibuat secara manual tanpa mesin. Memilki rasa kuah dan potongan daging ayam yang sedikit manis sangat cocok untuk lidah orang jawa. Namun jika terlalu banyak menggunakan penyedap rasa menjadikan rasa lidah tanpak berbeda setelah menyantapnya.

(Donny/Kitareview.com) 

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here